Saturday, October 7, 2023

GAGASAN GANJAR TELAH MENGUBAH PARADIGMA PENDIDIKAN DI JATENG, KHUSUSNYA KALANGAN SANTRI



TANGERANG, BANTEN- Program Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Jawa Tengah yang digagas oleh Ganjar Pranowo sejak 2014 silam dianggap bermanfaat bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM). Sehingga kelompok santri pun ingin sistem tersebut bisa diterapkan di lingkungan pondok pesantren. 

SMKN Jateng merupakan sekolah kejuruan gratis yang diperuntukkan bagi siswa dari keluarga tak mampu. SMKN Jawa Tengah sebelumnya merupakan Balai Latihan Kerja (BLK), diubah menjadi sekolah kejuruan. 

Ganjar menegaskan komitmennya agar semua masyarakat bisa mendapakatkan pendidikan layak. Termasuk juga bagi para santri di Ponpes.

“Komitmen di mana kemudian menjembatani agar para santri betul-betul dia punya life skill juga kalo ilmu agamanya sudah komplit di sini (Ponpes),” kata Ganjar, Sabtu (7/10). 

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini menuturkan, para santri perlu mendapatkan keterampilan juga sehingga mereka sudah mempunyai bekal matang untuk bekerja secara profesional setelah lulus dari Ponpes. 

“Tinggal life skill sehingga pada saat mereka lulus dari sini mereka bisa di masyarakat akan ada yang jadi kiai, akan jadi nyai, ustad-ustadah tapi juga ada yang jadi profesional lebih banyak,” jelas Ganjar.

“Ini menurut saya menjadi penting bahwa di setiap ponpes ada pengembangan ekotrennya, ekonomi pondok pesantrennya, ada pemberian keterampilannya, maka kominitas-komunitasnya mesti di bikin di sana, tadi sudah ada kok contohnya,” imbuhnya. 

Maka dari itu, Ganjar pun menilai sudah ada keterkaitan antara dirinya dengan para ulama dan pimpinan Ponpes se-Bekasi Raya, terutama terkait program pendidikan seperti SMKN di Jateng. 

“Maka rasanya pikiran beliau dengan kami sama, intinya ini dibangun dari spirit membantu anak Yatim. Jateng dibangun dengan spirit membantu anak miskin sekolahnya jadi kalo kita lihat pas, mudah-mudahan mereka akan mandiri kelak,” tandas Ganjar. 

Sementara, Pimpinan Ponpes Motivasi Indonesia, Ahmad Nurul Huda Haem mengatakan, menilai program SMKN di Jateng berhasil mencetak siswa siap bekerja. Oleh karena itu, bisa diterapkan di ponpes.

“SMK Jawa Tengah ini luar biasa, hasilnya-hasilnya dahsyat sekali. Salah satu yang diperkenalkan Pak Ganjar di Jawa Tengah itu link and match. Sehingga mereka boarding, mirip pondok dan di asramakan. Itu begitu selesai mereka bisa langsung bekerja,” kata Nurul Huda. 

Nurul Huda sangat berharap program SMKN di Jateng bisa diaplikasikan ke di kalangan Pondok Pesantren. Ketika sudah lulus dari Ponpes, para Santri bisa langsung mendapatkan pekerjaan. 

“Mudah-mudahan pendidikan pesantren yang basisnya adalah pengajian kitab, kemudian tapi juga memberikan ruang agar anak-anak bisa setelah lulus juga mempunyai kesempatan yang sama untuk bekerja di tempat lain,” pungkas Huda. 

Sekedar diketahui SMKN Jateng ini memiliki sarana dan prasarana yang sudah lengkap seperti keberadaan ruang kelas, ruang praktek dan peralatan. Lola Link and Match juga digunakan dalam bentuk kerjasama dengan banyak perusahaan, sehingga memungkinkan lulusan langsung terserap ke dunia kerja dan adanya fasilitas beasiswa untuk belajar ke luar negeri.

0 comments:

Post a Comment