PALU, SULAWESI TENGAH- Calon Presiden (Capres) 2024 nomor urut 3 Ganjar Pranowo bertemu dengan ratusan tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Sulawesi Tengah (Sulteng) di Palu, Senin (4/12/2023). Kampanye Ganjar tersebut mendapat apresiasi karena mendengar masukan dan saran dari para tokoh yang dipercaya masyarakat. "Saya senang bisa bertemu bapak ibu semuanya. Para tokoh agama, tokoh masyarakat yang pasti menjadi kepercayaan masyarakat di tempatnya masing-masing. Jadi hari ini, saya mau mendengar masukan, kritikan dan usulan dari bapak ibu semua," ucap Ganjar mengawali sambutannya.
Para tokoh agama dan tokoh masyarakat tanpa ragu langsung menyampaikan sejumlah saran, kritik dan masukan. Mereka bisa dengan bebas menyampaikan pendapat tanpa ada rasa takut dan tak ada sekat.
Salah satu tokoh masyarakat Sulteng, Shauqy Maskati, menyampaikan kegelisahan terkait Pemilu 2024. Dia menyoroti netralitas pemerintahan saat ini.
"Pak Ganjar, menjelang pemilu saat ini yang paling penting menjaga netralitas penguasa dalam pelaksanaan pemilu. Kami ingin pemilu berjalan netral tanpa ada intimidasi dari mana pun," ucap salah satu tokoh masyarakat Sulteng, Shauqy Maskati.
Shauqy mengatakan, aroma kecurangan dalam Pemilu 2024 sudah tercium saat ini. Selain menyoroti putusan MK yang fenomenal, dia juga mempertanyakan keputusan dihapusnya debat cawapres yang dinilai tidak masuk akal.
"Kami titip pada Pak Ganjar, semoga bisa memperjuangkan pemilu yang benar-benar netral," katanya.
Selain soal netralitas pemilu, para tokoh juga menyampaikan terkait persoalan pendirian tempat ibadah, UMKM, pendidikan, kesehatan dan lainnya. Ganjar mendengarkan dengan seksama masukan dan harapan yang disampaikan.
"Tadi ada masukan terkait kepentingan kelompok agama, bagaimana rumah ibadah yang bisa dibuat dengan mudah, semuanya juga fair, tidak dipersulit, itu tentu saja bagian dari kita menjaga NKRI," ucap Ganjar.
Ganjar juga menerima kegelisahan para tokoh agama dan tokoh masyarakat Sulteng soal netralitas aparat di Pilpres 2024. Ganjar kemudian meminta agar masyarakat mencatat dan melaporkannya.
"Saya tentu saja sampaikan, karena tadi ada Bawaslu, sudah ada PR soal cerita netralitas. Teman-teman tidak usah banyak gelisah, dengarkan baik-baik, apa yang terjadi dicatat, dilaporkan, kita di TPN di TPD juga sudah punya tempat pengaduan sehingga kami follow up. Kita minta dan saya yakin juga para petugas pasti akan bisa netral," kata Ganjar.
Para tokoh agama dan tokoh masyarakat Sulteng mengapresiasi cara kampanye Ganjar. Mereka senang karena Ganjar mau mendengarkan aspirasi, masukan dan kritikan yang membangun demi Indonesia daripada banyak bicara dan mengumbar janji.
"Beliau tidak mengumbar janji, tapi lebih banyak mendengarkan. Pemimpin yang mau mendengar itu jarang sekali dan beliau salah satunya. Sejak jadi gubernur Jateng beliau memang seperti itu, makanya kami tidak ragu memilih pak Ganjar," ucap Made, tokoh agama lainnya.
0 comments:
Post a Comment