Sunday, November 26, 2023

INI 3 PRIORITAS PEMBANGUNAN DI PAPUA YANG AKAN DIKERJAKAN GANJAR-MAHFUD JIKA DIBERI AMANAH MEMIMPIN INDONESIA



JAKARTA- Calon Presiden Ganjar Pranowo mengungkapkan keyakinannya bahwa Papua merupakan bagian integral dari Indonesia dan harus diberikan perhatian khusus dalam upaya meningkatkan akses pendidikan dan peluang pekerjaan.

Pernyataan tersebut dilontarkan saat Ganjar bertemu dengan warga Sorong Raya, Papua Barat Daya, pada tanggal 20 November 2023.

Selama pertemuan tersebut, Ganjar dan masyarakat setuju mengenai sejumlah prioritas pembangunan di Papua, seperti penyelesaian rumah tidak layak huni, peningkatan akses pendidikan dan infrastruktur, serta penciptaan lapangan kerja. "Dalam kunjungan kami, kami banyak mendengarkan cerita dan berinteraksi langsung dengan bapak dan ibu. Kami hadir untuk melihat dan meresapi situasi dengan mata, telinga, dan hati kami,” terang Ganjar dalam keterangan yang dilansir pada Rabu 22 November 2023.

“Kami berkomitmen untuk mengatasi beberapa isu yang dihadapi, termasuk penyelesaian masalah rumah tidak layak huni dan perbaikan sektor pendidikan. Beberapa lulusan belum mendapatkan pekerjaan, oleh karena itu, diperlukan pelatihan. Kami siap untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan jaringan yang ada untuk menyampaikan masukan dan mencari solusi yang tepat,” jelas Ganjar.

Capres Ganjar Pranowo menerima pesan agar tidak melupakan sejarah, sebuah nasihat yang sering disuarakan oleh Bung Karno.

Pesan ini disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, di Yoka, Jayapura, Papua, pada Selasa, 21 November 2023.

Dalam pertemuan tersebut, Komarudin mengutip kata-kata Bung Karno, "Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah," saat menyampaikan pesannya kepada Ganjar di rumahnya.

Komarudin juga membagikan pengalaman tentang peristiwa sembilan tahun lalu, pada 4 Juli 2014, ketika rumahnya menjadi titik awal kampanye Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. "Jokowi datang ke kampung sebelah bertemu masyarakat sekitar dari rumah ini. Ia telah melakukan banyak hal untuk Papua. Sayangnya masih banyak tugas yang harus diteruskan oleh Pak Ganjar jika terpilih sebagai Presiden," beber Komarudin.

Menjadi Ketua Panitia Khusus Undang-Undang Otonomi Khusus Papua, Komarudin menuturkan masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama dalam pengelolaan Papua di bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dia melihat ada sederet aspek dalam UU Otonomi Khusus yang memerlukan perhatian, dan mengingatkan bahwa negara, termasuk Presiden, turut berperan dalam pembangunan di Papua.

Komarudin mengatakan bahwa UU Otonomi Khusus memberikan mandat kepada badan khusus yang dipimpin oleh wakil presiden untuk menjalankan tugas direktif, bukan koordinasi, dan menegaskan pentingnya pemenuhan kebutuhan Papua.

Dirinya juga berpendapat wakil presiden, seperti yang diamanatkan UU, menjadi figur paternal bagi orang Papua.

Ganjar Pranowo mengomentari dengan mengakui nilai amanah dari pesan yang diterima selama berada di Papua, termasuk dari berbagai kalangan seperti orang tua, tokoh, kolega, kaum perempuan, pemuda, dan generasi Z. "Ayo kita bersama-sama mewujudkan mimpi bersama," terang Ganjar.

0 comments:

Post a Comment