Friday, October 6, 2023

TAK HANYA MENINGKATKAN SDM, TERNYATA PROGRAM MAGANG KE JEPANG MAMPU UBAH NASIB EKONOMI JUGA



TANGERANG, BANTEN- Program magang ke Jepang yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, menyedot animo tinggi dari masyarakat.

Program magang ke Jepang tersebut diharapkan bisa meningkatkan skill peserta, serta ikut mengentaskan warga dari garis kemiskinan.

Tidak hanya lulusan SMK saja yang boleh mengikuti program magang ke Jepang. Bagi lulusan sekolah nonvokasi, semisal Madrasah Aliyah, hanya perlu menambahkan sertifikat keteknikan sebagai syarat pendaftaran.

Program magang ke Jepang ini juga bisa diikuti peserta dari luar provinsi Jateng.

Tahapan pendaftaran program magang ke Jepang tahun 2023 telah dimulai sejak 13 Februari hingga 2 Juni 2023. Kemudian tes seleksi berlangsung selama lima hari, dimulai pada 12 Juni hingga 16 Juni 2023. Durasi magang Jepang itu diikuti minimal tiga tahun.

Seorang calon peserta program magang ke Jepang, Abdul Rosyid mengaku antusias mengikuti seleksi. Dia menyebut keikutsertaannya untuk mengubah nasib, dan mewujudkan asanya memunyai sebuah bengkel sepeda motor.

“Saudara saya juga pernah mengikuti magang ke Jepang ini. Sekarang saudara saya sudah punya usaha dari upah magang di Jepang. Nah, saya ingin kerja di sana untuk mengumpulkan modal,” urainya.

Sementara itu, Rahmat Andrian mengaku senang bisa berpartisipasi dalam program ini. Lulusan Madrasah Aliyah di Demak itu berharap, mendapat pekerjaan yang baik dan bisa berkarir di luar negeri.

“Program ini sangat membantu menaikkan skill SDM, terutama bagi anak-anak muda seperti saya,” tandasnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, program magang ke Jepang memberikan kesempatan bagi para lulusan SMK, khususnya di Jateng, untuk bisa menambah ilmu dan pengalaman.

“Kami mencoba membuka ruang seluas-luasnya, agar anak-anak kita bisa bekerja di seluruh dunia. Kita carikan jalan untuk mereka bisa mendapatkan tempat yang baik dan tentu pengalaman yang lebih baik, “katanya.

Menurut Ganjar, program magang ke Jepang ini telah memberikan banyak manfaat, khususnya bagi warga Jawa Tengah.

Beberapa peserta akhirnya pulang ke daerah asal untuk membuka usaha sendiri, setelah mendapatkan pengalaman kerja dan modal untuk membuka usaha.

Namun, tidak sedikit yang tetap tinggal di Jepang untuk melanjutkan karirnya.

“Rata-rata yang mereka punya pengalaman luar nilai tambahnya banyak sekali, inilah cara kami mendorong anak-anak kita agar dalam usia-usia kerja ini betul-betul mereka bisa mendapatkan kesempatan itu,” sambungnya.

Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Disnakertrans Jateng Masduqi mengatakan, selain tes fisik, para peserta yang lolos juga akan dibekali bahasa dan budaya Jepang.

“Mereka akan kerja di berbagai sektor saat magang ke Jepang, seperti pertanian, konstruksi, manufaktur, hingga care giver (perawat),” jelasnya.

0 comments:

Post a Comment