TANGERANG, BANTEN- Ganjar Pranowo, Mantan Gubernur Jawa Tengah, telah muncul sebagai sosok yang mungkin diusung sebagai calon presiden dalam pilpres 2024. Dalam konteks ini, latar belakang Ganjar Pranowo menjadi hal yang menarik untuk diulas. Sejarawan Anhar Gonggong menjelaskan bahwa pemilihan cawapres untuk Ganjar akan dipengaruhi oleh latar belakang religiusnya, yang merupakan faktor penting bagi PDIP yang akan mengusungnya.
Keluarga besar Ganjar Pranowo memiliki akar yang dalam di dunia pesantren dan organisasi Islam. Istri Ganjar, Siti Atikoh, berasal dari keluarga ulama terkemuka, Kiai Haji Hisyam Abdul Karim, yang memiliki jejak panjang dalam dunia Islam di Jawa Tengah.
Kaitannya dengan pemilihan cawapres, Anhar Gonggong memprediksi bahwa PDIP kemungkinan besar akan memilih tokoh religius Islam sebagai pasangan Ganjar. Hal ini disebabkan oleh kedekatan Ganjar dengan Nahdlatul Ulama (NU), karena banyak anggota keluarganya yang memiliki latar belakang NU. Beberapa calon yang mungkin dipertimbangkan adalah Khofifah, Mahfud MD, atau Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, yang memiliki basis kuat sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Pemilihan cawapres menjadi penting karena dapat memengaruhi elektabilitas pasangan presiden dan wakil presiden. Pilihan cawapres harus mencerminkan pertimbangan strategis untuk mendapatkan suara yang cukup dalam pemilu.
Selain latar belakang NU, keluarga Ganjar Pranowo dari pihak istri juga memiliki keterlibatan yang kuat dalam organisasi Islam, termasuk pengelolaan pondok pesantren. Ini mencerminkan jejak religius yang kuat dalam keluarga Ganjar Pranowo.
Tentunya, pemilihan capres adalah keputusan politik yang kompleks dan akan mempertimbangkan berbagai faktor. Namun, latar belakang religius dan keterlibatan dalam dunia Islam menjadi salah satu faktor yang penting dalam pemilihan cawapres Ganjar Pranowo. Kita akan melihat perkembangan selanjutnya dalam perjalanan menuju Pemilihan Presiden 2024.
0 comments:
Post a Comment