Tuesday, July 25, 2023

KLAIM GANJAR MINUM DAN PESTA MIRAS SAAT MENANG PILPRES ADALAH TIDAK BENAR, FAKTANYA, YANG DIMINUM GANJAR ES TEH KEMASAN, BUKAN MIRAS!



TANGERANG SELATAN- Sebuah video menampilkan bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo terlihat sedang mengonsumsi minuman dalam kemasan botol. Namun, narasi yang menyertainya menyatakan bahwa Ganjar sedang meminum minuman beralkohol. Setelah dilakukan penelusuran oleh Tim Cek Fakta Kompas.com, ternyata narasi tersebut adalah hoaks atau berita palsu.

Narasi yang menuduh Ganjar minum minuman beralkohol tersebar di beberapa akun TikTok. Namun, Tim Cek Fakta menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Video yang menampilkan Ganjar mengonsumsi minuman dalam botol tersebut dapat ditemukan di kanal YouTube "TASS Bukan Kantor Berita" dan diunggah pada 9 Juli 2023.

Dalam video tersebut, terlihat Ganjar duduk bersama seniman Butet Kartaredjasa dan beberapa orang lainnya. Butet yang pertama kali meminum minuman dalam kemasan botol tersebut, kemudian meminta orang lain untuk membawakan minuman yang serupa kepada Ganjar. Pada menit ke-4 detik ke-9, Ganjar menunjukkan merek minuman tersebut dengan menyebut "Es Teh Panser."

Melalui pencarian di Google, ditemukan informasi bahwa produk "Es Teh Panser" dijual di Instagram @serasabynanduto pada tanggal 27 Mei 2023. Minuman ini disajikan di kafe Sate Nusa X Serasa, yang terletak di JNM Bloc, tempat di mana pameran seni rupa Artjog MMXII diselenggarakan.

Hasil dari penelusuran ini menyatakan bahwa "Es Teh Panser" adalah minuman teh tanpa kandungan alkohol. Perwakilan dari Sate Nusa X Serasa, Inggit, menjelaskan bahwa minuman ini dibuat dengan merebus daun pandan, sereh, dan gula batu, sehingga tidak mengandung alkohol sama sekali.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa narasi yang mengklaim Ganjar Pranowo minum minuman beralkohol adalah hoaks. Video menunjukkan bahwa minuman dalam kemasan botol itu sebenarnya adalah es teh tanpa kandungan alkohol. Penyebaran narasi palsu ini berpotensi menyesatkan masyarakat dengan menyajikan informasi yang tidak benar. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi dan selalu memverifikasi kebenarannya terlebih dahulu sebelum mempercayainya.

0 comments:

Post a Comment