BANDUNG- Warga Tanah Pasundan diwakili sejumlah inohong (sosok) menyematkan gelar apresiasi Warga Kehormatan Masyarakat Sunda kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Gelar tersebut diberikan kepada Ganjar saat pria berambut putih itu menghadiri acara Silaturahmi Budaya Tokoh dan Inohong Sunda di Saung Angklung Udjo, Kecamatan Cibeunying, Kota Bandung.
Nuri Ispandji Firman, selaku perwakilan tokoh budaya Sunda menyematkan panggilan akang'dan juga memberikan baju Pangsi Sunda berwarna hitam sebagai simbol kehormatan untuk Ganjar Pranowo.
Dia pun menyebutkan alasan warga Tanah Pasundan memberikan gelar tersebut lantaran Ganjar dinilai sebagai sosok pemimpin yang sederhana, bersahaja, dan dekat dengan rakyat.
"Saya rasa darah yang mengalir di Pak Ganjar ini karena beliau ramah, beliau mencintai rakyatnya. Sehingga wajar kalau saya sebagai orang Sunda memberikan gelar warga kehormatan kepada beliau," ujar Kang Nuri dalam siaran persnya, Minggu (14/5).
Adapun sebutan Akang Ganjar dinilai sebagai sebutan untuk tokoh yang lebih tua, lebih terhormat dan memiliki reputasi yang baik bagi masyarakat.
Menurut Nuri, Ganjar merupakan sosok pemimpin yang tidak hanya berhasil membangun daerahnya, tetapi juga diterima dengan baik oleh seluruh masyarakat yang didatanginya.
Karena sifatnya itulah, sosok Ganjar disebut-sebut memiliki ciri-ciri kesatria bagi masyarakat bumi Tanah Pasundan.
"Kelihatan ya, sulit mencari sosok pemimpin yang ramah, mau menyapa rakyat, tidak ada sekat, kemudian ketika menerima kami pun enak diajak bicaranya, kemudian beliau mau menerima masukan-masukan itu yang luar biasa," kata Nuri.
Sementara Ganjar menyebutkan lawatannya ke Tanah Sunda menyerap banyak pelajaran dan filosofi dari kebudayaan, khususnya angklung yang menjadi alat musik tradisional dan menjadi salah satu kebanggaan budaya bangsa Indonesia.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga memainkan angklung dengan lagu Manuk Dadali dan Can't Help Falling in Love bersama ratusan seniman, tokoh budaya dan masyarakat yang hadir di Saung Angklung Udjo.
"Hari ini saya mendapatkan kuliah singkat tentang kesundaan, apa seninya, bagaimana budayanya, bagaimana filosofinya, bagaimana sejarahnya," ucap Ganjar.
Ganjar juga menyampaikan nilai-nilai kebudayaan yang telah diwariskan dari para sesepuh dan leluhur harus dirawat, khususnya nilai kesenian dan kebudayaan yang ada.
Dengan begitu, kata Ganjar, rasa kebangsaan akan selalu tumbuh dan menjalar ke seluruh rakyat Indonesia tanpa ada tenggang rasa sesama anak bangsa.
"Saya makin yakin bahwa keindonesiaan itu bisa dirawat ketika kemudian pendekatan budaya mengutama. Kemudian kami bisa saling bertukar pikiran tanpa rasa marah, terus kami berbeda makin kaya dan saling menghormati," kata Ganjar.
0 comments:
Post a Comment