JAKARTA- Ganjar mengantongi restu partai untuk melaju ke Pilpres 2024 dan bakal dideklarasikan sebagai calon presiden.
Padahal, baru beberapa hari sebelumnya mendung menggayuti tim Ganjar. Musababnya, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu merosot drastis, hingga rasanya tak mungkin bagi mereka untuk mengereknya lagi.
Semua gara-gara Ganjar melaksanakan amanat partai untuk menyuarakan penolakan terhadap kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang sedianya akan digelar di Indonesia dua bulan lagi—namun dibatalkan FIFA.
Ganjar dihajar tanpa ampun di media sosial lantaran dianggap jadi salah satu pendorong batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Selama beberapa hari, Ganjar seperti akan tamat. Tak ada jalan baginya untuk memulihkan elektabilitas hanya dengan tim kecil.
Di kala orang-orang dekat Ganjar muram, para politisi PDIP bersuara membela Ganjar. Tak terkecuali Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto pula salah seorang yang sebelumnya menemui Ganjar untuk memintanya ikut menolak timnas Israel.
Sentimen para petinggi PDIP yang dahulu negatif terhadap Ganjar sontak berubah dalam semalam. Para politisi dan kader PDIP pun seolah satu komando di belakang Ganjar.
Dua sumber media di internal PDIP menyatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menurunkan restunya kepada Ganjar. Ia dianggap lolos uji loyalitas. Ganjar bersedia tegak lurus ke partai meski harus mengorbankan elektabilitas.
Kini, ujar sumber itu, tinggal tunggu waktu bagi Ganjar untuk dideklarasikan sebagai capres PDIP. Kemungkinan dalam waktu dekat, antara akhir April atau awal Mei 2023.
Menurutnya, Megawati bahkan telah memerintahkan kepada seluruh kader PDIP untuk menyokong penuh Ganjar. Dengan mesin partai yang kuat, PDIP yakin elektabilitas Ganjar akan rebound.
Elektabilitas Ganjar ini diyakini akan terbantu bila ia juga mendapatkan pasangan yang tepat. Salah satu kriterianya: lebih senior dan punya pengalaman matang.
Sementara Ganjar menjadi capres, Puan Maharani akan ditunjuk menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati. Menurut sumber di lingkup PDIP, Puan nantinya akan ikut menyusun kabinet bila Ganjar terpilih jadi presiden.
Medio 2022, Megawati dan Hasto bertemu Jokowi. Mereka menyampaikan potensi masalah apabila Israel bermain di Piala Dunia U-20 di Indonesia. Ketika itu, Juni 2022, Israel baru saja lolos pertama kali ke Piala Dunia U-20.
“Pak Sekjen pernah menyampaikan [ke Presiden Jokowi], Ibu [Megawati] juga, bahwa memang ketika Israel lolos, ‘Wah, ini bermasalah,’” kata politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko, pada kumparan, Kamis (6/4).
Megawati dan Hasto bersandar pada sikap Bung Karno serta posisi Indonesia yang tidak mengakui keberadaan Israel. Sehingga mereka mengusulkan secara tertutup pada Jokowi untuk melobi FIFA agar pertandingan Israel digelar di Singapura.
“Ini bukan persoalan agama, ini soal kemanusiaan dan kebangsaan. Usulan kami tuan rumah tetap Indonesia tapi khusus Israel main di Singapura,” ucap Budiman.
Dalam keterangan tertulisnya, Hasto menyatakan lobi-lobi PDIP agar Israel tidak bermain di Indonesia juga disampaikan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada 23 Agustus 2022. Ia meminta Retno mengupayakan agar Israel bermain di Singapura.
Selanjutnya pada November 2022 saat perwakilan PDIP menemui Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Terakhir, ketika Gubernur Bali I Wayan Koster mengirim surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET pada 14 Maret 2023 kepada Menpora. Isinya menolak Israel bertanding di Pulau Dewata.
“Semua dilakukan secara diam-diam karena tidak ingin adanya kaum opurtunis yang membenturkan PDIP dengan pemerintah,” kata Hasto.
Lobi diam-diam tersebut nyatanya belum memunculkan diskursus di pemerintah mengenai skenario Israel di Piala Dunia U-20. Sampai akhirnya surat Koster bocor pada 21 Maret. Dua hari setelahnya, giliran Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, secara terbuka menolak partisipasi timnas Israel di Piala Dunia U-20 seraya mendukung kemerdekaan Palestina.
“Saya berharap agar diupayakan langkah-langkah terobosan bersama tanpa kehadiran Israel,” kata Ganjar dalam keterangan persnya.
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, berpendapat loyalitas Ganjar kepada PDIP membuat kansnya semakin kuat sebagai capres PDIP di 2024. Senada, peneliti SMRC Saidiman Ahmad menyatakan Ganjar berani mengambil sikap yang tidak populer demi menunjukkan posisinya sebagai kader partai yang loyal.
“Ganjar memperlihatkan loyalitasnya kepada partai. Ini makin menguatkan positioning Ganjar di internal [PDIP] untuk mendapatkan tiket pencapresan,” ucap Yunarto pada kumparan, Kamis (6/4).
Meski begitu, Budiman Sudjatmiko dan Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menyatakan tak ada mekanisme uji loyalitas terhadap isu penolakan Israel. Bagi PDIP, penolakan tersebut merupakan kewajiban seluruh kader.
“Kalau dibilang [uji] loyalitas ya itu intepretasi masing-masing,” ucap Andreas.
0 comments:
Post a Comment