Thursday, February 2, 2023

DIRESMIKAN JOKOWI, AIR BENDUNGAN TAMBLANG DI BALI SUDAH 65 PERSEN



BALI- Sehari jelang peresmian Bendungan Tamblang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), tingkat keterisian bendungan tersebut sudah mencapai 65 persen.

Kepala Satuan Kerja Bendungan Balai Wilayah Sungai (Kasatker BWS) Bali-Penida, I Komang Gede Putera Antara mengatakan persiapan peresmian bendungan H-1 sudah siap seluruhnya. Sejumlah hal yang dilakukan penyesuaian dan penataan sudah rampung dikerjakan. “Sesuai arahan pak menteri PU kemarin kami sudah memantapkan hal-hal yang kurang dan saat ini sudah siap. Ketinggian air pun atas restu alam sudah 65 persen. Ada hal yang ditekankan dalam peresmian ini juga dilakukan penambahan peserta seperti pertunjukkan budaya lokal, siswa juga dilibatkan menyambut presiden turut bersukacita setelah Pandemi Covid-19 mereda,” jelas Putera Antara.

BWS Bali Penida bersama penyedia proyek juga sedang mengupayakan penyaringan sampah di hulu Sungai Aya untuk meminimalisir sampah yang masuk ke area genangan.

Gubernur Koster menyampaikan bahwa seluruh persiapan menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut telah siap. "Sudah dipersiapkan, akan mengunjungi Pasar Baturiti, Tabanan, lalu meresmikan Bendungan Tamblang di Buleleng, sekaligus tanda tangan prasasti peresmian shortcut Singaraja-Mengwi," sebut Koster. Orang nomor satu di Pemprov Bali ini juga menyampaikan bahwa rencananya setelah melakukan agenda peresmian, Jokowi akan melanjutkan kegiatan dengan berkunjung ke Pasar Anyar Singaraja sebelum melanjutkan perjalanan ke Pasar Melaya, Kabupaten Jembrana.

Proyek Bendungan Tamblang yang akan diresmikan Presiden Jokowi, Kamis hari ini adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sumber anggarannya dari APBN. Pemerintah pusat mengucurkan anggaran sebesar Rp 840 miliar untuk menuntaskan proyek yang dikerjakan sejak tahun 2019 lalu ini. Bendungan Tamblang merupakan proyek bendungan istimewa, karena menerapkan teknologi inti aspal pada tubuh bendungan. Penerapan teknologi ini disebut pertama kali di Indonesia. Kelebihan teknologi inti aspal disebut memiliki daya kedap dan anti bocor. Penerapan teknologi bendungan terbaru ini pun dalam persetujuan ahli bendungan dari China dan Norwegia.

Bendungan di aliran Sungai (Tukad) Aya ini berlokasi di perbatasan empat desa, yakni Desa Bebetin, Desa Sawan di Kecamatan Sawan dan Desa Bila dan Desa Bontihing di Kecamatan Kubutambahan. Bendungan Tamblang sesuai perencanaan dengan daya tampung air 7,6 juta kubik, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air untuk irigasi. Khususnya daerah irigasi Bungkulan dan daerah irigasi Bulian seluas 588 hektare. Untuk pemenuhan penyediaan kebutuhan air baku sebesar 510 liter/detik khususnya untuk wilayah Sawan, Kubutambahan dan Tejakula.

Bendungan Tamblang memiliki luas lahan 73 Ha dengan sumber air berasal dari Tukad Aya. Bendungan ini merupakan bendungan dengan tipe Rock Fill Dam dengan Inti Tegak puncak 260 meter dan lebar puncak 12 meter, dilengkapi terowongan pengelak tipe tunnel tapal kuda dengan diameter 4,50 meter.

Pembangunan bendungan tersebut akan menambah jumlah tampungan air di Provinsi Bali yang terkenal dengan sejumlah destinasi  pariwisata bertaraf internasional. Sebelumnya telah dibangun Bendungan Titab Kabupaten Buleleng (2011-2015) dengan kapasitas tampung 12,80 juta m3, Bendungan Benel Kabupaten Jembrana selesai 2010 kapasitas 1,9 juta m3, Bendungan Telaga Tunjung Kabupaten Tabanan selesai 2007 dengan kapasitas 1,26 juta m3, Bendungan Gerokgak Kabupaten Buleleng selesai 1997 dengan kapasitas 3,1 juta m3, dan Bendungan Palasari Kabupaten Jembrana selesai 1989 dengan kapasitas 8 juta m3.

0 comments:

Post a Comment