Friday, November 3, 2023

PENUNJUKAN GANJAR SEBAGAI BACAPRES PADA 18 MARET 2023 TAK ADA KAITANNYA DENGAN KOALISI BESAR, KARENA MURNI USULAN JOKOWI



JAKARTA- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengungkapkan jika penunjukan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon Presiden (Bacapres) PDIP hasil proses pembahasan dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Hal itu disampaikan Hasto menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta jika ide koalisi besar yang telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo ini gagal diwujudkan saat PDIP tiba-tiba mengumumkan Ganjar sebagai capres.

"Lah Pak Ganjar lahir dari proses bersama Pak Jokowi. Pada tanggal 18 maret kalau tidak salah, ada pertemuan 3 jam, 2 jam dengan bu Mega (Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri)," ucap Hasto di kawasan stadion GBK, Senayan, Jakarta, Kamis 2 November 2023.

"Satu jam kami ikut mendampingi bersama mas Pramono Anung, disitu sebenarnya sudah disepakati untuk mencalonkan Pak Ganjar Pranowo," katanya.

Hasto mengatakan jika ini bukan persoalan koalisi besar atau tidak tetapi keputusan tersebut demi menghasilkan pemimpin yang dapat menjawab persoalan bangsa dan negara.

"Baru disitu ada kesesuaian terhadap visi misi kepemimpinan, itu yang dilakukan PDI Perjuangan," ujarnya.

Hasto pun mengatakan jika Megawati betul-betul merenung untuk memutuskan menunjuk Ganjar dan Mahfud sebagai bakal Cawapres.

"Itu semua demi kepentingan bangsa dan negara. Konsistensi itulah yang ditangkap juga oleh ibu Megawati Soekarnoputri dan kami semua sebagai karakter dari bangsa ini," tuturnya.

Kendati demikian, Hasto memahami jika keinginan seseorang bisa berubah-berubah. Namun kata Hasto, tidak dengan Megawati.

"Pak Ganjar lahir kan yang mengatakan rambut putih siapa? Kan itu dicatat oleh rakyat. Tetapi seseorang bisa berubah, tapi kalau bagi bu Mega, bagi kami, karena rakyat Indonesia itu juga kokoh," tuturnya.

0 comments:

Post a Comment