Thursday, November 2, 2023

KONTROVERSI PENURUNAN BALIHO GANJAR-MAHFUD DI BALI, SEKJEN PDIP SINGGUNG POLITIK DISKRIMINASI!



JAKARTA- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyinggung soal adanya politik diskriminasi usai petugas Satpol PP Bali mencabut bendera PDIP dan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud Md menjelang kunjungan kerja Presiden Jokowi di Gianyar, pada Selasa (31/10/2023).

"Sebelumnya Bapak Presiden mengumpulkan para Pj kemudian memberikan berbagai arahan bahwa seluruh Penjabat Gubernur dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Tetapi terjadi kejadian yang menurut kami tidak perlu dilakukan, karena terjadinya politik diskriminasi," kata Hasto pada wartawan, Kamis (2/11/2023).

Hasto menegaskan, penurunan baliho Ganjar-Mahfud di Bali mencederai keadilan, lantaran tidak mencerminkan jalannya demokrasi yang baik.

"Demokrasi yang dihargai dengan hak untuk menyampaikan ekspresi melalui pemasangan bendera-bendera partai politik yang sudah ditetapkan dalam pemilu, kemudian baliho termasuk dari Pak Ganjar, Prof Mahfud yang diturunkan itu mencederai keadilan. Itu tidak bisa dilakukan dalam iklim demokrasi yang baik," ujarnya.

Apalagi, kata Hasto, muncul atribut partai lain usai baliho dan atribut PDIP diturunkan. Hal itu menurutnya wajar bila memunculkan kecurigaan.

"Masyarakat yang kemudian menyuarakan bahwa dengan penurunan baliho PDIP sepihak kemudian muncul atribut-atribut secara masif dari partai lain itu kan kemudian menimbulkan kecurigaan," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun mengingatkan bahwa Bali adalah kandang Banteng.

“Kita tau Bali sarangnya banteng, kandangnya banteng. Jadi kalau sampai ada yg berani melakukan tindakan begitu itu mereka harus segera melakukan investigasi kebawah. Saya bisa melihat kebawah sebagai sebuah provokator masa kadang orang bisa berani sekeras itu,” kata Komar di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (31/10/2023).

Komarudin mengingatkan apabila pihaknya diganggu maka bisa membalas secara brutal.

“Banteng jangan diganggu, banteng kalau diam jangan diganggu, karena kalau dia bangun dia brutal itu banteng. Jadi banteng gak ada itu cengeng-cengeng. Iru banteng itu cuma kalo diam jangan diganggu itu berbahaya,” kata dia.

Menurut Komarudin, urusan pribadi atau kelompok seharusnya dibatasi dalam Pemilu agar pesta demokrasi berjalan lancar.

“Kita harus berdoa supaya semua proses semua kepentingan semua urusan pribadi kelompok di batasi supaya pemilih ini berjalan dengan baik,” pungkasnya.

0 comments:

Post a Comment