Saturday, September 30, 2023

PENGAMAT EFFENDI GAZALI SEBUT PERNYATAAN JOKOWI SUDAH RESTUI GANJAR JADI PENERUSNYA


TANGERANG, BANTEN- Bakal calon presiden (capres) PDIP Ganjar Pranowo mengungkapkan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Rakernas IV PDIP. Ganjar mengatakan Jokowi sempat berbisik-bisik kepadanya ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sedang berpidato.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyebut Jokowi berpesan agar fokus terhadap persoalan pangan bila terpilih sebagai Presiden 2024. “Tadi (kemarin) beliau bisik-bisik ke saya, pada saat mendengarkan pidato Bu Mega sangat serius. Beliau colek saya, ‘harus ada visi taktis, itu konsentrasi aja di situ’. Betul,” ucap Ganjar saat pembukaan Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023).

Dia menjelaskan Jokowi memiliki keresahan soal kondisi pangan dunia. Oleh karena itu, Jokowi memiliki fokus terkait pangan.

Ganjar lalu menceritakan dia pernah bertemu Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA), Suhail Mohammed Faraj Al Mazroui, di Solo.

Dirinya ditemani oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Duta Besar UEA untuk Indonesia. Saat itu, pembahasannya adalah tentang kerja sama pertanian pangan. “Maka beliau tadi (kemarin) colek saya, siapkan teknisnya sekarang, maka pada saat begitu dilantik (Presiden 2024), percis yang diomongkan tadi, kerjakan itu karena itu lebih strategis dalam konteks politik dunia,” tandas Ganjar.

Diwaktu yang sama, Presiden Jokowi memberikan sinyal kepada Ganjar. Sinyal dukungan itu Jokowi sampaikan dalam pidatonya di Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDI Perjuangan. Dalam pidatonya Jokowi mengatakan kepada Ganjar, jika selesai dilantik, tugas pertama adalah mewujudkan kedaulatan pangan. Pesan ini seolah dianggap bentuk dukungan Jokowi kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024 nanti.


Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali mengatakan Rakernas IV PDIP sangat taktis dan padat.

Setelah mendengar pidato Jokowi, Megawati dan Ganjar Pranowo, Effendi Gazali mengatakan topik yang dipilih di hari pertama Rakernas PDIP adalah kedaulatan pangan untuk kesejahterakan rakyat.

Hal ini menjadi pembeda jika dibandingkan dengan masalah-masalah food estate yang ditangani oleh calon presiden lain. "Dalam konteks ini saja sudah menjadi pembeda. Ingin mengatakan bahwa, apa yang sedang dikerjakan itu adalah sesuatu yang berdasakan hasil riset," katanya kepada tvOne, Jumat (30/9/2023).

Kemudian tema pidato yang disampaikan Jokowi, Megawati dan Ganjar Pranowo penuh dengan hal-hal yang ideologis, strategis dan taktis.

"Betul sekali kalau pada hari ini dalam pidato yang pendek dari Bapak Presiden itu kita mengambil kesimpulan, maka harusnya calon-calon presiden yang lain yaitu Anies Baswedan dan Prabowo Subianto itu gemetar," tuturnya.

"Gemetar dalam arti Bapak Jokowi sudah langsung mengatakan Pak Ganjar Pranowo begitu dilantik 20 Oktober 2023, langsung masuk ke dalam kedaulatan pangan. Jadi sudah terbayang di depan mata, ada pelantikan Ganjar Pranowo sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia dan program pertamanya adalah kedaulatan pangan," tutur Effendi Gazali.

"Jadi kalau hari ini dan berdasarkan Rakernas ini kita yakin Bapak Joko Widodo sudah membayangkan yang dilantik jadi Presiden Republik Indonesia ke-8 adalah Ganjar Pranowo, enggak tahu kalau besok atau dua hari lagi," tambahnya.

Effendi menilai Jokowi memberikan sinyal yang sangat kuat saat berpidato di Rakernas IV PDIP, meski kapasitasnya sebagai kader terbaik PDIP.

"Jadi kalau hari ini (kemarin), ini sinyal yang sangat kuat karena dinyatakan secara langsung secara resmi. Tapi bisa jadi ada sinyal lain yang lebih kuat nantinya," ujarnya.

Terkait isu yang dibahas dalam Rakernas IV PDIP soal kedaulatan pangan, Effendi menilai isu ini dipilih secara taktis dan strategis. Isu ini kerap dibahas pula oleh bakal calon presiden Prabowo Subianto. Namun Effendi menilai isu yang dipilih bukan untuk menyatukan Prabowo-Ganjar. "Hari ini saya semakin yakin, karena saya pernah ingat pada 6 September 2013, sebelum Bapak Jokowi dicalonkan oleh PDI Perjuangan, karena rakernasnya pada waktu itu 18 Mei 2014. Waktu itu banyak sekali kader yang berteriak Jokowi jadi presiden atau tidak sama sekali.

"Nah kalau melihat hari ini, rasanya tidak ada peluang untuk menjadikan Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden bagi Prabowo. Kecuali Prabowo menjadi wakil presiden bagi Ganjar dan itu sudah dibantah, artinya sampai saat ini hal tersebut tidak dihendaki oleh Koalisi Indonesia Maju," bebernya.

0 comments:

Post a Comment