Monday, August 21, 2023

PAKAR KOMUNIKASI POLITIK BEBERKAN ALASAN GANJAR PRANOWO BISA DISUKAI MAYORITAS WARGA NU



TANGERANG- Warga Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran strategis dalam Pemilihan Umum (Pemilu), termasuk Pemilu 2024 yang akan datang. Basis suara yang besar membuat NU menjadi faktor penentu keberhasilan seorang calon dalam perebutan kursi kepemimpinan. Dalam konteks ini, Ganjar Pranowo muncul sebagai figur yang memiliki kedekatan khusus dengan NU, menjadikan elektabilitasnya semakin kuat.

Pakar komunikasi politik, Ratna Puspita, memandang bahwa Ganjar Pranowo memiliki keunggulan dalam relasinya dengan NU, salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia. Keuntungan ini terkait dengan garis keturunan Ganjar yang memiliki akar dalam keluarga NU. "Dari tiga nama bakal calon presiden, Ganjar Pranowo memiliki keuntungan dalam relasinya dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia itu," ujar Ratna.

Basis utama NU terdapat di Jawa Timur, dan wilayah ini memiliki populasi terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Posisi ini memberikan Ganjar Pranowo pijakan kuat karena istri Ganjar, Siti Atiqoh Supriyanti, merupakan cucu dari kiai NU terkemuka di Purbalingga, Hisyam A Karim, pendiri Pondok Pesantren Roudlotus Sholihin Sukawarah di Karanganyar, Jawa Tengah.

Kekuatan relasi Ganjar dengan NU semakin terjalin erat ketika ia bekerja sama dengan Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin dalam Pilkada Jawa Tengah 2018-2023. Gus Yasin merupakan anak dari ulama NU terkemuka, Maimun Zubair. Kolaborasi ini memperkuat kedekatan Ganjar dengan kalangan NU.

Tidak hanya itu, Ganjar Pranowo juga secara aktif menjaga hubungan baik dengan berbagai ulama NU. Ia belajar bersama pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo, Munif Zuhri atau Mbah Zuhri, serta menjalin silaturahim dengan ulama terkemuka seperti Gus Mus dan Habib Lutfi, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Langkah terbaru yang menegaskan kedekatan Ganjar dengan NU adalah pertemuan dengan tokoh NU, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Meskipun berada di kubu politik yang berbeda, Ganjar dan Cak Imin menjaga hubungan yang positif, mewakili semangat inklusivitas dan koalisi dalam kepentingan yang lebih besar.

Kekuatan elektabilitas Ganjar Pranowo didukung oleh koneksi yang kuat dengan NU. Meskipun perjalanan politik dinamis, relasi yang terjalin dengan ormas besar ini memberikan keunggulan tersendiri bagi Ganjar dalam perebutan suara dalam Pemilu 2024 mendatang.

0 comments:

Post a Comment