Thursday, May 18, 2023

GANJAR PRANOWO RESMIKAN RUMAH PEMBAURAN KEBANGSAAN SEBAGAI WUJUD KOMITMEN TOLERANSI



SERANG, BANTEN- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, secara resmi meresmikan Rumah Pembauran Kebangsaan (RPK) Jawa Tengah yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Kota Semarang.

Dengan peresmian ini, Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi pertama yang memiliki Rumah Pembauran Kebangsaan, menunjukkan komitmen bersama dari Forum Pembauran Kebangsaan Jawa Tengah dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menjaga persatuan, kesatuan, serta menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia.

Forum Pembauran Kebangsaan Jawa Tengah saat ini terdiri dari 19 etnis yang berasal dari Sabang sampai Merauke.

Mereka telah tinggal dan mengenal dengan baik budaya serta kehidupan di Jawa Tengah selama bertahun-tahun.

Ganjar Pranowo mengungkapkan, "Mereka datang ke Jawa Tengah, ada Nias, ada Jawa, ada Maluku, ada NTT tadi berkumpul dari Papua juga berkumpul.

Mereka bersepakat bahwa perlu ada Rumah Pembauran ini agar ada tempat pertemuan bagi mereka."

Lebih dari sekadar menjadi wadah untuk menyatukan beragam etnis, Ganjar Pranowo berharap RPK Jawa Tengah juga menjadi simbol perdamaian, memupuk sikap saling menjaga dan menghormati antara suku, agama, ras, dan golongan.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk terus menjaga dan merawat kerukunan yang telah terjalin, sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Ganjar Pranowo menekankan pentingnya menjauhkan isu-isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) dalam masyarakat.

Menurutnya, Rumah Pembauran ini sangat penting sebagai tempat yang dapat menenangkan situasi dan menciptakan harmoni.

Ia menyampaikan, "Kita bersaudara, kita adalah bangsa Indonesia, kita berbicara dalam bahasa Indonesia, kita memiliki tanah air Indonesia, dan kita adalah negara Indonesia."

Provinsi Jawa Tengah telah dikenal sebagai salah satu daerah dengan tingkat toleransi antarmasyarakat yang tinggi di Indonesia.

Indeks intoleransi di Jawa Tengah mencatat skor sebesar 6,8, jauh lebih rendah daripada nilai indeks intoleransi nasional yang mencapai 12,6 persen. Berdasarkan data dari Setara Institute hingga April 2023, empat dari sepuluh kota paling toleran di Indonesia berada di Jawa Tengah, yaitu Salatiga (skor 6,4), Surakarta (skor 5,8), Semarang (skor 5,7), dan Magelang (skor 5,6).

Dengan peresmian Rumah Pembauran Kebangsaan Jawa Tengah, diharapkan kerukunan dan kebersamaan antar suku, agama, ras, dan golongan semakin ditingkatkan.

Rumah Pembauran menjadi tempat yang mewakili semangat persatuan dan kesatuan, serta menjaga semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan masyarakat Jawa Tengah dan Indonesia pada umumnya.

0 comments:

Post a Comment