Monday, March 27, 2023

73,1 PERSEN PUBLIK PUAS DENGAN KINERJA JOKOWI



JAKARTA- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan 73,1 persen masyarakat cenderung puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sementara, ada sekitar 26 persen responden yang tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.

Dalam surveinya, Indikator Politik Indonesia bertanya kepada para responden, "secara umum, apakah Bapak/Ibu sejauh ini sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kerja Presiden Jokowi?"

"Masyarakat cenderung masih puas terhadap kinerja Presiden Jokowi, 73,1 persen. Kemudian ada 26 persen yang enggak puas," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam jumpa pers virtual, Minggu (26/3/2023).

Burhanuddin menjelaskan, 26 persen masyarakat tidak puas karena kebutuhan pokok yang meningkat.

Walau begitu, jika dibandingkan dengan bulan Februari 2023, ketidakpuasan warga terkait harga bahan pokok ini cenderung menurun.

Lalu, alasan kedua mereka tidak puas adalah karena bantuan pemerintah yang tidak merata.

Alasan ketiga, warga tidak puas dengan lapangan kerja yang disediakan sehingga masih menyebabkan banyak pengangguran.

Sementara itu, alasan utama 73 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja Jokowi adalah karena adanya bantuan kepada rakyat kecil.

Alasan selanjutnya, yaitu karena kerja-kerja Jokowi dalam membangun infrastruktur.

"Dulu sebelum Covid-19, itu mahkota atau primadona kebijakan Presiden Jokowi itu infrastruktur. Umumnya kalau ditanya, 'apa yang membuat mereka puas?' Itu infrastruktur. Sekarang bukan lagi infrastruktur, terutama setelah pandemi 2-3 tahun terakhir. Alasan yang membuat mereka puas adalah bantuan kepada rakyat kecil," tuturnya.

Hanya saja, Burhanuddin menyoroti tren kepuasan terhadap Jokowi ini sebenarnya menurun.

Sebab, pada Februari 2023, kepuasan masyarakat terhadap Jokowi ada di angka 74 persen.

Walau begitu, kata Burhanuddin, tetap saja kepuasan terhadap kinerja Jokowi masih ada di atas angka 70 persen.

"Meski 73 persen masyarakat yang puas di bulan Maret, tapi trennya sedikit turun. Di bulan Februari 74 persen. Mungkin (karena) mulai naiknya beberapa harga bahan pokok," imbuh Burhanuddin.

Survei Indikator Politik Indonesia sendiri dilaksanakan dengan wawancara tatap muka pada 9-16 Februari 2023 dan 12-18 Maret 2023.

Total sampel responden yang diwawancarai secara valid pada survei Februari 2023 berjumlah 1.200 orang, dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara, di bulan Maret 2023, ada 800 responden yang diwawancarai dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun penarikan sampel dalam survei ini menggunakan metode multistage random sampling.

0 comments:

Post a Comment