Monday, December 26, 2022

JOKOWI SAHKAN KERJASAMA PEMANFAATAN SDA MINYAK DAN GAS DENGAN BP P.L.C HINGGA 2055



JAKARTA- Pemerintah Indonesia resmi memberikan persetujuan perpanjangan Kontrak Kerja Sama Minyak dan Gas Bumi (KKS) atau dikenal dengan istilah Production Sharing Contract (PSC) Tangguh selama 20 tahun kepada BP, raksasa migas asal Inggris, sebagai operator proyek gas Tangguh.

Perpanjangan kontrak migas ini diberikan untuk tiga blok atau wilayah kerja (WK) Tangguh yakni Blok Berau, Muturi, dan Wiriagar. Ketiga blok migas ini memiliki kontrak terpisah. Dengan demikian, ada tiga KKS yang langsung diberikan perpanjangan kontraknya selama 20 tahun.

Adapun perpanjangan kontrak ini berlaku efektif sejak kontrak migas pertama ini berakhir pada 2035, dan berlaku hingga 2055.

Perpanjangan KKS ini ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, dan Kathy Wu, BP Regional President Asia Pacific, beserta perwakilan dari para mitra Tangguh serta disaksikan oleh Anja-Isabel Dotzenrath, bp Executive Vice President Gas & Low Carbon Energy pada Jumat (23/12/2022) di Jakarta.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam arahannya menyampaikan pentingnya peranan gas di dalam masa transisi energi untuk target net zero tahun 2060 serta menyampaikan ucapan selamat kepada bp serta harapan agar penandatanganan ini menjadi momen penting bp dalam mendukung bisnis gas di Indonesia.

"Terima kasih kepada BP yang telah memberikan komitmen untuk menjadi partner Indonesia. Pemerintah juga telah menyampaikan komitmen untuk mendukung pengembangan hulu migas Indonesia. Kami disini untuk mendukung kalian, mari kita bekerja sama dengan baik," kata Arifin.

Arifin kemudian menambahkan dirinya berharap agar bp dapat segera melangsungkan selebrasi berikutnya yaitu penyelesaian Proyek Tangguh Train 3.

Pada kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan bahwa perpanjangan Tangguh tidak hanya memberikan kepastian investasi bagi upaya peningkatan produksi minyak dan gas nasional, tetapi juga menciptakan nilai tambah yang memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang.

"Perpanjangan Tangguh akan mendatangkan investasi baru sampai akhir masa kontrak diperkirakan sekitar US$ 4,6 miliar atau setara dengan Rp 66,7 triliun. Untuk penerimaan negara di tahun 2035 sampai akhir masa kontrak diperkirakan sekitar US$ 5,5 miliar atau setara dengan Rp 79,75 triliun, serta dampak positif berupa kontribusinya dalam menggerakkan perekonomian nasional maupun daerah maupun dampak berganda lainnya," papar Dwi.

Lebih lanjut Dwi menyampaikan perpanjangan Tangguh juga menunjukkan komitmen Pemerintah untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan kepastian terhadap investasi yang telah ditanamkan di Indonesia.

Anja-Isabel Dotzenrath, bp Executive Vice President Gas & Low Carbon Energy mengatakan perpanjangan ini mencerminkan komitmen jangka panjang bp terhadap Indonesia.

"Hal ini memberikan kami kesempatan untuk melanjutkan pekerjaan luar biasa yang tim kami di Indonesia telah lakukan selama ini - bersama dengan para mitra kami dan dengan dukungan kuat dari Pemerintah - untuk menghasilkan gas alam dari Tangguh secara andal dan aman untuk Indonesia, dan pasar-pasar lainnya. Perpanjangan ini membantu membuka peluang-peluang baru bagi masa depan Tangguh," ungkapnya.

"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan SKK Migas atas dukungan untuk proyek penting ini. Kami menantikan kerjasama lebih lanjut dengan Indonesia dan para mitra kami hingga di tahun-tahun mendatang," pungkas Anja-Isabel.JAKARTA- Pemerintah Indonesia resmi memberikan persetujuan perpanjangan Kontrak Kerja Sama Minyak dan Gas Bumi (KKS) atau dikenal dengan istilah Production Sharing Contract (PSC) Tangguh selama 20 tahun kepada BP, raksasa migas asal Inggris, sebagai operator proyek gas Tangguh.

Perpanjangan kontrak migas ini diberikan untuk tiga blok atau wilayah kerja (WK) Tangguh yakni Blok Berau, Muturi, dan Wiriagar. Ketiga blok migas ini memiliki kontrak terpisah. Dengan demikian, ada tiga KKS yang langsung diberikan perpanjangan kontraknya selama 20 tahun.

Adapun perpanjangan kontrak ini berlaku efektif sejak kontrak migas pertama ini berakhir pada 2035, dan berlaku hingga 2055.

Perpanjangan KKS ini ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, dan Kathy Wu, BP Regional President Asia Pacific, beserta perwakilan dari para mitra Tangguh serta disaksikan oleh Anja-Isabel Dotzenrath, bp Executive Vice President Gas & Low Carbon Energy pada Jumat (23/12/2022) di Jakarta.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam arahannya menyampaikan pentingnya peranan gas di dalam masa transisi energi untuk target net zero tahun 2060 serta menyampaikan ucapan selamat kepada bp serta harapan agar penandatanganan ini menjadi momen penting bp dalam mendukung bisnis gas di Indonesia.

"Terima kasih kepada BP yang telah memberikan komitmen untuk menjadi partner Indonesia. Pemerintah juga telah menyampaikan komitmen untuk mendukung pengembangan hulu migas Indonesia. Kami disini untuk mendukung kalian, mari kita bekerja sama dengan baik," kata Arifin.

Arifin kemudian menambahkan dirinya berharap agar bp dapat segera melangsungkan selebrasi berikutnya yaitu penyelesaian Proyek Tangguh Train 3.

Pada kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan bahwa perpanjangan Tangguh tidak hanya memberikan kepastian investasi bagi upaya peningkatan produksi minyak dan gas nasional, tetapi juga menciptakan nilai tambah yang memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang.

"Perpanjangan Tangguh akan mendatangkan investasi baru sampai akhir masa kontrak diperkirakan sekitar US$ 4,6 miliar atau setara dengan Rp 66,7 triliun. Untuk penerimaan negara di tahun 2035 sampai akhir masa kontrak diperkirakan sekitar US$ 5,5 miliar atau setara dengan Rp 79,75 triliun, serta dampak positif berupa kontribusinya dalam menggerakkan perekonomian nasional maupun daerah maupun dampak berganda lainnya," papar Dwi.

Lebih lanjut Dwi menyampaikan perpanjangan Tangguh juga menunjukkan komitmen Pemerintah untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan kepastian terhadap investasi yang telah ditanamkan di Indonesia.

Anja-Isabel Dotzenrath, bp Executive Vice President Gas & Low Carbon Energy mengatakan perpanjangan ini mencerminkan komitmen jangka panjang bp terhadap Indonesia.

"Hal ini memberikan kami kesempatan untuk melanjutkan pekerjaan luar biasa yang tim kami di Indonesia telah lakukan selama ini - bersama dengan para mitra kami dan dengan dukungan kuat dari Pemerintah - untuk menghasilkan gas alam dari Tangguh secara andal dan aman untuk Indonesia, dan pasar-pasar lainnya. Perpanjangan ini membantu membuka peluang-peluang baru bagi masa depan Tangguh," ungkapnya.

"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan SKK Migas atas dukungan untuk proyek penting ini. Kami menantikan kerjasama lebih lanjut dengan Indonesia dan para mitra kami hingga di tahun-tahun mendatang," pungkas Anja-Isabel.

0 comments:

Post a Comment